KETAR KETIR BELAJAR BAHASA INGGRIS: Praktik Baik dalam Pembelajaran Menggunakan AR

Halo Bapak/Ibu! Kembali lagi di blog MissNgajar! 

Kali ini, missngajar akan berbagi praktik baik yang sudah saya terapkan di kelas khususnya pembelajaran Bahasa Inggris. Praktik baiknya yaitu tentang penggunaan media pembelajaran dengan  teknologi Augmented Reality atau sering dikenal AR. 

Integrasi AR ke dalam pembelajaran Bahasa Inggris, saya beri nama praktik baik ini "KETAR KETIR BELAJAR BAHASA INGGRIS" (Kartu Edukatif dengan Teknologi AR, Kegiatan Aktif dan Interaktif). 

Penasaran seperti apa implementasinya? Yuk, simak lebih lanjut!

Latar Belakang

Sebagai seorang guru, tantangan terbesar yang saya hadapi adalah membuat siswa kelas VII yang baru saja beralih dari SD merasa nyaman belajar Bahasa Inggris. Di tingkat SD sebelumnya, mereka lebih banyak belajar teori, dan ketika memasuki SMP, banyak yang merasa tidak percaya diri saat harus berbicara dalam bahasa Inggris. Ini adalah titik penting bagi saya untuk mencari cara yang lebih menarik, menyenangkan, dan interaktif dalam mengajarkan Bahasa Inggris.

Tantangan yang Dihadapi

Saat pertama kali mencoba berinteraksi dalam Bahasa Inggris, saya melihat beberapa siswa tampak terkejut dan malu. Hal ini membuat saya sadar bahwa mereka tidak terbiasa menggunakan bahasa tersebut dalam situasi nyata. Tantangannya adalah bagaimana saya bisa membantu mereka berani berbicara, walau hanya dengan kalimat sederhana seperti menyapa. Maka, saya mencoba untuk membuat sebuah aktivitas belajar yang menyenangkan dan interkatif agar siswa lebih tertarik dan termotivasi belajar.

Media Pembelajaran Berbasis AR

Untuk membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan interaktif, saya mengembangkan media pembelajaran berbasis AR yang saya sebut "KETAR KETIR BELAJAR BAHASA INGGRIS." ini adalah sebuah akronim dari Kartu Edukatif dengan Teknologi AR, Kegiatan Aktif dan Interaktif. 

Media ini berupa kartu edukatif dua sisi yang memiliki barcode. Satu sisi berisi materi pelajaran, dan sisi lainnya berisi kuis interaktif. Siswa bisa menggunakan gawai mereka untuk memindai barcode tersebut dan mengakses tampilan 3D berupa materi pelajaran secara langsung.

Langkah-Langkah Praktik Baik

1. Asesmen Awal

Sebelum memulai pembelajaran, saya melakukan asesmen awal melalui angket. Ini untuk mengetahui gaya belajar dan kemampuan siswa dalam Bahasa Inggris. Selain itu, saya juga menampilkan permainan wordsearch melalui proyektor yang berisi kosakata tentang perasaan. Tujuannya untuk mengukur kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.

2. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran

Saya memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Saya juga memperkenalkan teknologi AR yang akan digunakan selama proses belajar berlangsung.

3. Pembagian Kelompok Berdasarkan Kemampuan

Setelah asesmen, saya membagi siswa ke dalam tiga kelompok berdasarkan tingkat kemampuan mereka. Kelompok pertama berisi siswa tahap awal yang membutuhkan pendampingan lebih, kelompok kedua berisi siswa dalam tahap berkembang, dan kelompok ketiga berisi siswa tahap mahir. Pembagian kelompok ini bertujuan agar setiap siswa mendapatkan tantangan berbeda yang sesuai dengan kemampuan mereka. Sehingga tidak ada siswa yang merasa materinya terlalu sulit ataupun terlalu mudah bagi mereka.

4. Stimulasi: Penggunaan Kartu Edukatif AR

Setiap kelompok mendapatkan kartu AR. Ketika siswa memindai barcode, mereka bisa mengeksplorasi materi 3D yang berisi penjelasan tentang greetings, introduction, dan leave-taking. Mereka juga bisa menganalisis materi ini dan menguji pemahaman mereka dengan mengerjakan kuis interaktif.

5. Problem Statement

Setelah mengeksplorasi materi, siswa diajak berdiskusi tentang perbedaan antara greetings dan leave-taking dalam konteks formal dan informal. Ini membantu mereka memahami cara penggunaan Bahasa Inggris di situasi yang berbeda.

6. Data Collection

Siswa juga menganalisis materi di buku catatan masing-masing. Setelah memahami materi, siswa diminta untuk memindai barcode di sisi kedua kartu yang berisi kuis interaktif. Selain materi, saya juga membuat sebuah kuis interaktif berupa pilihan ganda dalam bentuk AR. 

7. Data Processing

Pembelajaran ini juga melibatkan tutor sebaya. Siswa yang lebih mahir membantu teman-teman mereka yang berada di kelompok berkembang atau pemula. Ini menciptakan suasana belajar yang kolaboratif dan mendukung pembelajaran berdiferensiasi.

8. Verification and Generalization

Setiap kelompok berdiskusi dan mempresentasikan hasil temuan mereka. Saya juga memberikan umpan balik dan membahas penggunaan greetings dan leave-taking sesuai konteks.

8. Asesmen

Saya menggunakan rubrik penilaian untuk menilai keterlibatan siswa selama pembelajaran. Saya juga memberikan umpan balik kepada siswa tentang cara mereka menggunakan teknologi AR dan bagaimana mereka bekerja sama dalam kelompok.

Refleksi

Penggunaan AR dalam pembelajaran ini sangat menarik minat siswa. Mereka tidak hanya lebih memahami materi, tetapi juga lebih percaya diri dalam berbicara Bahasa Inggris. Selain itu, teknologi AR memungkinkan saya untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih inklusif.

Itulah praktik baik yang saya terapkan dalam kelas Bahasa Inggris. Bapak ibu juga bisa melihat videonya di Youtube saya dengan klik link berikut: KETAR KETIR BELAJAR BAHASA INGGRIS

Semoga praktik baik ini bisa menjadi inspirasi bagi rekan-rekan guru lainnya untuk menerapkan teknologi dalam kelas. 

Teruslah berinovasi, dan sampai jumpa di ide praktik baik lainnya di MissNgajar!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketemu Menteri Pendidikan di Acara Hardiknas 2024

GREETINGS dalam Bahasa Inggris

Puisi Hari Guru Nasional 2023