Story Telling Si Pahit Lidah vs Si Mata Empat
Halo Students!
Kali ini, Miss Ngajar mau cerita tentang sebuah cerita rakyat dari Sumatera Selatan, yaitu cerita "Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat".
Cerita ini berkisah tentang dua orang pemuda yang memiliki kekuatan yang unik. Si Pahit Lidah memiliki kemampuan untuk mengutuk orang dengan perkataannya, sedangkan Si Mata Empat memiliki kemampuan untuk melihat masa depan.
Si Pahit Lidah adalah pemuda yang sombong dan angkuh. Ia selalu menggunakan kekuatannya untuk menyakiti orang lain. Sedangkan Si Mata Empat adalah pemuda yang baik hati dan rendah hati. Ia selalu menggunakan kekuatannya untuk membantu orang lain.
Seperti apa kisah mereka? Yuk, kita simak ceritanya!
Serunting Sakti used to be naughty and mean, but he learned to be good after meeting a kind princess. Si Mata Empat, on the other hand, was a big bully who wanted to be king and make everyone sad.
One day, they met in the forest and had a giant fight! Serunting Sakti made rocks fly, and Si Mata Empat used his four eyes to dodge them. They fought for a long, long time, but neither could win.
Suddenly, Serunting Sakti had a clever idea! He said to Si Mata Empat, "If you can guess what I'll say next, I'll turn you into a statue!"
Si Mata Empat thought hard. He knew Serunting Sakti was tricky, but he didn't want to give up. He guessed, "You'll say 'Statue'!"
Serunting Sakti grinned and said, "Statue!"
In a flash, Si Mata Empat turned into a big, stone statue! Serunting Sakti had won! He saved the land from the bully and became a super hero everyone cheered for!
The end!
Nah, itu dia cerita "Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat". Cerita ini mengajarkan kita bahwa kekuatan bukanlah segalanya. Kebaikan dan kerendahan hatilah yang lebih penting.
Semoga cerita ini bermanfaat untuk Students semua.
Kali ini, Miss Ngajar mau cerita tentang sebuah cerita rakyat dari Sumatera Selatan, yaitu cerita "Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat".
Cerita ini berkisah tentang dua orang pemuda yang memiliki kekuatan yang unik. Si Pahit Lidah memiliki kemampuan untuk mengutuk orang dengan perkataannya, sedangkan Si Mata Empat memiliki kemampuan untuk melihat masa depan.
Si Pahit Lidah adalah pemuda yang sombong dan angkuh. Ia selalu menggunakan kekuatannya untuk menyakiti orang lain. Sedangkan Si Mata Empat adalah pemuda yang baik hati dan rendah hati. Ia selalu menggunakan kekuatannya untuk membantu orang lain.
Seperti apa kisah mereka? Yuk, kita simak ceritanya!
Si Pahit Lidah vs Si Mata Empat
Once upon a time, in a land far away, two very strong warriors lived. One was called Serunting Sakti, and his words were so strong they could turn things into rocks! The other was called Si Mata Empat, and he had four super eyes that could see everything!
Serunting Sakti used to be naughty and mean, but he learned to be good after meeting a kind princess. Si Mata Empat, on the other hand, was a big bully who wanted to be king and make everyone sad.
One day, they met in the forest and had a giant fight! Serunting Sakti made rocks fly, and Si Mata Empat used his four eyes to dodge them. They fought for a long, long time, but neither could win.
Suddenly, Serunting Sakti had a clever idea! He said to Si Mata Empat, "If you can guess what I'll say next, I'll turn you into a statue!"
Si Mata Empat thought hard. He knew Serunting Sakti was tricky, but he didn't want to give up. He guessed, "You'll say 'Statue'!"
Serunting Sakti grinned and said, "Statue!"
In a flash, Si Mata Empat turned into a big, stone statue! Serunting Sakti had won! He saved the land from the bully and became a super hero everyone cheered for!
The end!
Nah, itu dia cerita "Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat". Cerita ini mengajarkan kita bahwa kekuatan bukanlah segalanya. Kebaikan dan kerendahan hatilah yang lebih penting.
Semoga cerita ini bermanfaat untuk Students semua.
Kalian juga bisa tonton videonya disini ya!
See you on my next blog!
See you on my next blog!
Komentar
Posting Komentar